Prinsip Multimedia Pembelajaran - MEDIA PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS ICT

Latest

MASUKKAN KATA KUNCI PENCARIAN

Sabtu, 23 September 2017

Prinsip Multimedia Pembelajaran



Prinsip-prinsip  dalam mengembangkan multimedia pembelajaran . 

1. Prinsip Multimedia
Pelajar bisa belajar lebih baik dari kata-kata dan gambar-gambar daripada dari kata-kata saja (Mayer, 2009:93). Kata-kata disini adalah teks tercetak di layar yang dibaca pengguna atau teks ternarasikan yang didengar pengguna melalui speaker atau headset. Yang dimaksudkan dengan gambar adalah ilustrasi statis seperti gambar, diagram, grafik, peta, foto, atau gambar dinamis seperti animasi dan video. Clark & Mayer (2011:70) menggunakan istilah penyajian multimedia untuk menyebut segala penyajian yang berisi kata-kata dan gambar.

2. Prinsip Kesinambungan Spasial
Prinsip keterdekatan ruang menyatakan bahwa siswa bisa belajar lebih baik saat kata-kata dan gambar-gambar yang terkait disajikan saling berdekatan daripada disajikan saling berjauhan (Mayer, 2009:119)

3. Prinsip Kesinambungan Waktu
Prinsip keterdekatan waktu menyatakan bahwa siswa bisa belajar lebih baik jika kata-kata ternarasikan dan gambar-gambar yang terkait (animasi atau video) disajikan pada waktu yang sama (simultan) (Mayer, 2009:141).

4. Prinsip Modalitas
Prinsip modalitas menyatakan bahwa siswa bisa belajar lebih baik dari animasi dan narasi (kata yang terucapkan) daripada dari animasi dan kata tercetak di layar (Mayer, 2009:197). Berdasarkan teori kognitif dan bukti riset, Clark & Mayer (2011:117) menyarankan untuk menarasikan teks daripada menyajikan teks tercetak di layar saat gambar (statis maupun bergerak) menjadi fokus kata-kata dan saat keduanya disajikan pada waktu yang bersamaan.

5. Prinsip Koherensi
Prinsip koherensi menyatakan bahwa siswa bisa belajar lebih baik jika hal-hal ekstra disisihkan dari sajian multimedia (Mayer, 2009:167). Prinsip koherensi terbagi atas tiga versi, yaitu pembelajaran siswa terganggu jika gambar-gambar menarik namun tidak relevan ditambahkan (Mayer, 2009:170; Clark & Mayer, 2011:159), pembelajaran siswa terganggu jika suara dan musik menarik namun tidak relevan ditambahkan (Mayer, 2009:181; Clark & Mayer, 2011:153), dan pembelajaran siswa akan meningkat jika kata-kata yang tidak dibutuhkan disisihkan dari presentasi multimedia (Mayer 2009:188; Clark & Mayer, 2011:166).

6. Prinsip Redundansi
Prinsip redundansi menyatakan bahwa siswa belajar lebih baik dari gambar dan narasi daripada dari gambar, narasi, dan teks tercetak di layar (Mayer, 2009:215). Implikasi dari hal ini adalah saran dari Clark & Mayer (2011:125) untuk tidak menambahkan teks tercetak di layar ke gambar yang sedang dinarasikan.

6. Prinsip Personalisasi
Prinsip personalisasi menyarankan agar pengembang multimedia menggunakan gaya percakapan dalam narasi daripada gaya formal (Clark & Mayer, 2011:182). Gaya percakapan di antaranya dicapai dengan menggunakan bahasa orang pertama dan orang kedua serta dengan suara manusia yang ramah.

5 komentar:

  1. Menurut saya, prinsip personalisasi menjadi point penting dalam membuat suatu multimedia pembelajaran, karena dengan prinsip ini pembelajaran menjadi tidak monoton dan menarik. "Percakapan dalam narasi" ini bisa kita terapkan pada mata pelajaran matematika, misalnya materi pecahan, aljabar, dan aritmatika sosial. Tetapi, menurut saya prinsip ini kurang tepay jika diterapkan pada materi turunan dan integral di SMA. Apakah semua prinsip ini harus diterapkan dlm membuat multimedia?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Tidak semua prinsip harus diterapkan didalam mengembangkan ataupun mendesain pembelajaran. Hal ini dihubungkan dengan kondisi materi dan gaya belajar siswa. Guru harus pandai memilah faktor apa yang paling dibutuhkan siswa. Dalam materi yang digunakan juga harus disesuaikan, karena tidak semua materi bisa dijabarkan secara narasi. Betul pendapat anda bahwa turunan dan integral tidak cocok dengan narasi baik kata-kata maupun teks. Lebih cocok jika divisualiasikan sehingga siswa tau bentuk turunan dan integral yang mereka pelajari.

      Hapus
  2. Benar pendapat dari sodari lovi, ketika kita membuat media dan mengacu pada prinsip dia atas akan menghasilkan media yang baik, tetapi tidak semua prinsip harus tertuang di dalam suatu media, harus di sesuaikan dengan materi,kondisi dll seperti yang sodari lovi katakan di atas

    BalasHapus
  3. Multimedia yang sungguh sungguh diciptakan untuk menjembatani proses pembelajaran saya rasa secara tidak langsung mencakup ketujuh prinsip prinsip dasar itu, hanya saja kita sebagai pembelajar kurang jeli dalam mengamati multiMedia yang kita gunakan, karena dalam proses pembuatannya tentu saja kita telah memikirkan dan mempertimbangkan dari banyak aspek mengenai Kepada siapa Kita akan menggunakan media itu dan bagaimana karakteristik siswa kita sebagai audien penerima pembelajaran.

    BalasHapus
    Balasan
    1. benar, saya setuju dengan pendapat anda. Karena mengkombinasikan ketujuh prinsip itu merupakan suatu yang sangat sulit. Maka dari itu, sebelum membuat media nya kita harus memperhatikan dengan jeli siapa sasaran kita (siswa yang bagaimana karakteristiknya) bukan sesudahnya kita baru memikirkan prinsip apa yang telah kita terapkan dalam media ini. Sesungguhnya prinsip ini adalah prinsip dalam mengembangkan suatu multimedia.

      Hapus