Media pembelajaran, ...
Secara umum dapat diartikan sebagai suatu alat bantu dalam proses mengajar mengajar. Secara luas dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang digunakan untuk merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemampuan atau sebuah keterampilan untuk menciptakan proses belajar yang lebih efektif.
Menurut Edgar Dale, penggunaan media pembelajaran dapat diibaratkan dengan kerucut pengalaman, adapun kerucut Pengalamannya yakni digambarkan dalam bagan berikut.
Dari bagan diatas terlihat bahwa keterlibatan siswa mempengaruhi dengan apa yang mereka ingat. Semakin banyak indra yang digunakan maka semakin besar pula kemungkinan siswa dalam mengingat sesuatu.
Ada beberapa jenis media pembelajaran, diantaranya :
- Media Visual : grafik, diagram, chart, bagan, poster, kartun, komik
- Media Audial : radio, tape recorder, laboratorium bahasa, dan sejenisnya
- Projected still media : slide; over head projektor (OHP), in focus dan sejenisnya
- Projected motion media : film, televisi, video (VCD, DVD, VTR), komputer dan sejenisnya.
Sedangkan tujuan dalam menggunakan media pembelajaran, diantaranya:
1. mempermudah proses belajar-mengajar
2. meningkatkan efisiensi belajar-mengajar
3. menjaga relevansi dengan tujuan belajar
4. membantu konsentrasi pelajar
Saya ingin menambahkan bahwa media pembelajaran jika kita kaitkan dengan kehidupan sehari-hari, dapat dimisalkan dengan ekspedisi pengiriman barang (JNE, TIKI, dll), dimana ekspedisi pengiriman barang dan media pembelajaran memiliki peran yang sama yaitu sebagai penyampai sesuatu. Namun, pada ekspedisi pengiriman barang yang disampaikan adalah benda atau barang, sedangkan media pembelajaran menyampaikan informasi.
BalasHapusTerimakasih
iya terimakasih atas masukan dan tambahannya :)
Hapussaya setuju, akan tetapi ekspedisi pengiriman barang tujuannya adalah hanya menyampaikan sesuatu, akan tetapi media mempunyai makna yang lebih kompleks yakni dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemampuan atau sebuah keterampilan untuk menciptakan proses belajar yang lebih efektif. Jadi selain media disebut sebagai penyampaian informasi, media juga dapat membantu dalam meningkatkan daya tarik seseorang saat menyampaikan informasi.
Adapun multimedia terbagi menjadi 2 kategori, yaitu:
BalasHapusMultimedia linier adalah suatu multimedia yang tidak dilengkapi dengan alat pengontrol apapun yang dapat dioperasikan oleh pengguna. Multimedia ini berjalan sekuensial (berurutan), contohnya: TV dan film.
Multimedia interaktif adalah suatu
Sedangkan, multimedia yang dilengkapi dengan alat pengontrol yang dapat dioperasikan oleh pengguna, sehingga pengguna dapat memilih apa yang dikehendaki untuk proses selanjutnya. Contoh : multimedia pembelajaran interaktif, aplikasi game, dll.
iya terima kasih atas tambahannya. Multimedia sebenarnya merupakan kumpulan dari beberapa media pembelajaran, yakni dua unsur atau lebih media yang terdiri dari teks, grafik, gambar, foto, audio, dan animasi secara terintegrasi.
HapusSaya ingin menambahkan mengenai apa-apa saja yang harus dilakukan untuk menghasilkan media pembelajaran yang baik. Soulier sebagaimana dikutip oleh Sunaryo Sunarto (2002) menjelaskan bahwa tahapan pengembangan media khususnya yang berbantuan komputer meliputi plan, development, dan evaluation.
BalasHapusWilliam W Lee dalam bukunya Multimedia Based Instructinal Design menguraikan lima tahap prosedur pengembangan media yang meliputi analysis, design, development, implementation, danevaluation (2004: 161).
a) Analysis
Sebelum mengembangkan media, terlebih dahulu harus dilakukan analisis kebutuhan. Analisis kebutuhan dapat dilakukan dengan cara observasi lapangan atau melalui kajian pustaka.
b) Design
Tahap desain mencakup desain pembelajaran dan desain produk media. Tahap desain pembelajaran meliputi komponen: identitas, standar kompetensi dan kompetensi dasar, materi pokok, strategi pembelajaran, rancangan evaluasi, dan sumber bahan. Sedangkan desain produk media mencakup elemen: struktur diagram alir, storyboard, dan elemen gambar atau animasi.
c) Development
Tahap ini adalah tahapan produksi media sesuai dengan desain yang direncanakan. Pada tahap ini dilakukan assembling (perakitan) berbagai elemen media yang diperlukan menjadi satu kesatuan media utuh yang siap digunakan.
d) Evaluation
Evaluasi terhadap media pembelajaran dilakukan dengan dengan cara validasi oleh ahli materi dan ahli media, untuk mengetahui kualitas media yang telah dihasilkan. Selain dengan validasi ahli, evaluasi juga dilakukan dalam bentuk ujicoba oleh pengguna. Ujicoba media dilakukan dengan tiga tahap, yaitu ujicoba perorangan, ujicoba kelompok kecil, dan ujicoba lapangan.
Ujicoba perorangan dilakukan terhadap seorang peserta didik yang mewakili kelompok yang akan menjadi pengguna media tersebut. Untuk keperluan ujicoba, sebaiknya dipilih peserta didik yang kemampuannya sedikit di bawah kemampuan rata-rata.
Ujicoba terhadap kelompok kecil dilakukan setelah adanya revisi berdasarkan hasil ujicoba perorangan. Ujicoba kelompok kecil ini diberikan terhadap 5-8 peserta didik yang memiliki kemampuan rata-rata kelompok. Setelah ujicoba kelompok kecil selesai, maka perlu dilakukan perbaikan atau revisi sesuai dengan temuan yang ada.
Ujicoba lapangan dilakukan terhadap kelompok peserta didik yang menjadi target penggunaan media, dalam situasi belajar yang sebenarnya. Jika tidak memungkinkan untuk mengujicobakan terhadap seluruh peserta didik secara lengkap, maka dapat diambil sampel sejumlah 20-30 orang.
Sung Heum Lee (1999) menawarkan lima dimensi dalam uji penggunaan multimedia interaktif. Lima dimensi yang harus diuji adalah: learnability, performance efetiveness, flexibility, error tolerance & system integrity, dan user satisfaction. Dimensi learnability bertujuan mengetahui tingkat kemampuan pengguna dalam mengoperasikan sistem untuk menghasilkan penguasaan kompetensi yang diharapkan. Performance effectiveness dimaksudkan untuk mengukur kemudahan penggunaan sistem secara kuantitatif. Flexsibility terkait dengan sejauh mana sistem memungkinkan user untuk mencapai tujuannya. Error tolerance & system integrity dimaksudkan untuk menguji toleransi kesalahan dalam menggunakan sistem dan atau kemampuan sistem dalam mencegah kehilangan dan korupsi data. Dimensi user satisfaction dimaksudkan untuk mengukur persepsi, perasaan, dan opini pengguna tentang sistem yang dihasilkan
iya terima kasih tambahannya, dalam mengembangkan media pembelajaran memang dibutuhkan beberapa aspek tambahan. Untuk menghasilkan media pembelajaran yang baik perlu dilakukan dengan menempuh prosedur yang benar dalam proses pengembangannya.adapun aspek yang diperlukan tercantum dalam lima tahapan prosedur pengembangan media yang meliputi analysis, design, development, implementation, dan evaluation. adapun dalam arti lain aspek tersebut juga sama dengan penjelasan dibawah ini bahwa:
Hapusa. Analisis Kebutuhan dan Karakteristik Siswa
Kebutuhan adalah kesenjangan antara kemampuan, keterampilan, dan sikap siswa yang kita inginkan dengan kemampuan, keterampilan, dan sikap siswa yang mereka miliki sekarang. Kebutuhan dapa diketahui dengan berbagai cara, yaitu dengan melihat tuntutan kebutuhan yang ada di masyarakat dan melihat dari apa yang dirumuskan dalam kurikulum.
Suatu media akan dianggap terlalu mudah bagi siswa bila siswa tersebut telah memiliki sebagian besar pengetahuan yang disajikan oleh media tersebut. Sebaliknya media akan dipandang terlalu sulit bagi siswa bila siswa belum mengetahui pengetahuan yang diperlukan sebelum menggunakan media tersebut.
Sebelum media dibuat kita harus meneliti dengan baik pengetahuan awal maupun pengetahuan prasyarat yang dimiliki siswa yang menjadi sasaran media itu.
b. Perumusan Kompetensi dan Indikator Hasil Belajar
Kompetensi sering diartikan sebagai pengetahuan, ketrampilan, dan sikap nilai yang terwujud dalam kebiasaan berpikir dan bertindak.
Standar Kompetensi adalah kompetensi atau kemampuan yang distandarkan untuk jenjang, kelas, dan semester tertentu. Sedangkan Kompetensi Dasar adalah kemampuan-kemampuan pokok yang membentuk kompetensi atau yang tercakup dalam kompetensi yang distandarkan tersebut.
Indikator merupakan penanda pencapaian kompetensi dasar yang ditandai oleh perubahan perilaku yang dapat diukur yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Dalam mengembangkan indikator perlu mengembangkan beberapa hal sebagai berikut: (1) tuntutan kompetensi yang dapat dilihat melalui kata kerja yang digunakan dalam kompetensi dasar, (2) karakteristik mata pelajaran, peserta didik, dan sekolah, (3) potensi dan kebutuhan peserta didik, masyarakat, dan lingkungan.
Indikator berfungsi sebagai berikut:
1. Pedoman dalam mengembangkan materi pembelajaran
2. Pedoman dalam mendesain kegiatan pembelajaran
3. Pedoman dalam mengembangkan bahan ajar
4. Pedoman dalam merancang dan melaksanakan penilaian hasil belajar
Mekanisme pengembangan indikator ditempuh dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1) Menganalisis tingkat kompetensi dalam standar kompetensi dasar
2) Menganalisis karakteristik mata pelajaran, peserta didik, dan sekolah
3) Menganalisis kebutuhan dan potensi
c. Pengembangan Materi Pembelajaran
Materi pembelajaran adalah pengetahuan, ketrampilan, dan sikap yang harus dikuasai peserta didik dalam rangka memenuhi standar kompetensi yang ditetapkan. Materi pembelajaran hendaknya materi yang benar-benar menunjang tercapainya standar kompetensi dan kompetensi dasar, serta tercapainya indikator. Hal-hal yang perlu diperhatikan berkenaan dengan pemilihan materi pembelajaran adalah jenis, cakupan, urutan, dan perlakuan terhadap materi pembelajaran tersebut.
Jenis-jenis materi pembelajaran dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
1. Fakta
2. Konsep
3. Prinsip
4. Prosedur
5. Sikap
Prinsip-prinsip yang dijadikan dasar dalam menentukan materi pembelajaran meliputi kesesuaian (relevansi), keajegan (konsistensi), kecukupan (adequacy).
d. Perumusan alat pengukur keberhasilan
Alat pengukur keberhasilan siswa perlu dirancang dengan seksama dan seyogyanya dikembangkan sebelum naskah program media ditulis atau sebelum kegiatan belajar mengajar dilaksanakan. Alat ini berupa tes, penugasan, ataupun daftar cek perilaku.
e. Penulisan Naskah
Naskah menjadi penuntun kita dalam membuat bahan presentasi untuk media visual atau merekam suara untuk media audio dan mengambil gambar serta merekam suara untuk media audio visual.
sedikit menambahkan kekuragan dan kelebihan jenis-jenis media yang disebutkan pada artikel di atas
BalasHapus1. Media Visua
Kelebihannya:
– Meningkatkan keefektifan pencapaian tujuan pengajaran..
– Memungkinkan terjadinya proses pengajaran yang lebih mudah dan cepat.[5]
– Memperlancar pemahaman dan memperkuat ingatan.
– Dapat menumbuhkan minat siswa dan dapat memberikan hubungan antara isi materi pelajaran dengan dunia nyata.
Kekurangannya:
– Memerlukan pengamatan yang ekstra hati-hati.[6]
– Pesan atau informasi yang panjang/rumit mengharuskan untuk membagi ke dalam beberapa bahan visual yang mudah dibaca dan mudah dipahami.
– Perlu adanya keterpaduan yang mengacu kepada hubungan yang terdapat diantara elemen-elemen visual sehingga ketika diamati akan berfungsi secara bersama-sama.
2. Media Audio
Kelebihannya:
– Dapat memusatkan perhatian dan mempertahankan pemusatan perhatian.
– Harga relatif murah.
– Sifatnya mudah dipindahkan.
– Bisa mengatasi masalah waktu jika digunakan bersama-sama.
– Dapat mengembangkan daya imajinasi anak.
– Dapat merangsang partisipasi aktif.
– Dapat memusatkan perhatian siswa.
Kekurangannya:
– Sifat komunikasinya satu arah.
– Biasanya siaran disentralisasikan sehingga guru tidak dapat mengontrol.
– Penjadwalan pelajaran dan siaran sering menimbulkan masalah.
3. Projected still media
Kelebihannya:
– Pantulan proyeksi gambar dapat terlihat jelas pada ruangan yang terang.
– Dapat menjangkau kelompok yang besar.
– Guru selalu dapat bertatap muka dengan siswa karena OHP dapat diletakkan di depan kelas.
– Transparansi dapat dengan mudah dibuat sendiri oleh guru baik yang dibuat secara manual maupun yang lainnya.
– Memiliki kemampuan untuk menampilkan warna.
– Dapat disimpan dan digunakan berulang kali.
Kekurangannya:
– Fasilitas OHP harus tersedia.
– Listrik pada ruang atau lokasi harus tersedia.
– Tanpa layar yang dapat dimiringkan sulit untuk mengatasi distorsi tayangan yang berbentuk trapesium.
– Harus memiliki teknik khusus untuk pengaturan urutan baik dalam hal penyajian maupun penyimpanan.
4. Projected motion media
Kelebihannya:
– Sebagai peranan supervisi dan meringankan beban pendidik terhadap berbagai tanggug jawab managerial yang memakan waktu.
– Memungkinkan siswa untuk belajar lebih lama dan dapat mengungkapkan berbagai kebutuhan khusus siswa.[10]
– Komputer dapat mengakomodasi siswa yang lamban menerima pelajaran karena ia dapat memberikan iklim yang lebih efektif dengan cara yang lebih individual tidak pernah lupa, tidak pernah bosan sangat sabar dalam menjalankan instruksi seperti yang diinginkan program yang digunakan.
– Komuter dapat merangsang siswa untuk mengerjakan latihan dan melakukan kegiatan laboratorium atau simulasi. hal ini karena tersedianya animasi grafik warna dan musik dalam komputer sehingga dapat menambah realisme.
– Kendali berada di tangan siswa, sehingga tingkat kecepatan belajara siswa dapat disesuaikan dengan tingkat penguasaannya.
– Dapat berhubungan dan mengendalikan peralatan lain seperti compact disc video tape dan lain-lain
Kekurangannya:
– Meskipun harga perangkat keras komputer cenderung semakin menurun (murah) namun pengembangan perangkat lunaknya masih relatif mahal.
– Untuk menggunakan komputer diperlukan pengetahuan dan keterampilan khusus tentang komputer.
– Keragaman model komputer (hardware) sering menyebabkan program (software) yang tersedia untuk satu model tidak cocok dengan model yang lainnya.
terima kasih atas tambahannya. memang disamping banyaknya manfaat dalam menggunakan media kita tidak boleh mengesampingkan kelemahannya. Disetiap jenis media memiliki kelebihan dan kekurangan. Akan tetapi menurut saya tetap saya kelebihannya lebih banyak jika kita tepat sasaran dalam memilah media sesuai dengan kebutuhan kita, karena menggunakan media sangatlah membantu proses belajar dan mengajar didalam kelas.
HapusUsaha membuat pembelajaran lebih konkrit menggunakan media pembelajaran banyak dilakukan orang. Namun dalam penggunaan media pembelajaran harus memperhatikan hal-hal berikut ini:
BalasHapus1. Sesuai dengan tujuan dan materi pembelajaran yang tercantum dalam garis-garis program pembelajaran yang telah ditentukan dalam kurikulum yang berlaku di sekolah.
2. Memberikan pengertian dan penjelasan tentang suatu konsep.
3. Mendorong kreativitas siswa, dan memberikan kesempatan siswa untuk bereksperimen dan bereksplorasi (menemukan sendiri).
4. Memenuhi unsur kebenaran dalam ukuran, bagian-bagian, proporsi tubuhnya, dan sebagainya hendaknya sesuai dengan keadaan yang sebenarnya.
5. Media pembelajaran harus aman dan tidak membahayakan siswa tau guru.
6. Media pembelajaran menarik, menyenangkan, dan tidak membosankan bagi siswa untuk menggunakannya.
7. Memenuhi unsur keindahan dalam bentuk, warna, dan kombinasinya, serta rapi pembuatannya
8. Mudah digunakan, baik oleh guru maupun oleh siswa.
9. Penggunaan media pembelajaran dalam suatu proses pembelajaran tidak sekaligus dipertunjukkan kepada siswa melainkan bergantian sesuai dengan materi pembelajaran yang dijelaskan. Jika ditunjukkan sekaligus, maka perhatian siswa bukan pada materi pembelajaran melainkan pada media pembelajarannya, sehingga pembelajaran tidak akan berhasil.
10. Media pembelajaran yang digunakan merupakan bagian dari materi pembelajaran yang dijelaskan bukan sebagai selingan atau alat hiburan.
11. Siswa mempunyai tanggung jawab dalam menggunakan media pembelajaran, sehingga mereka akan merawat dan menyimpannya kembali dengan keadaan utuh pada tempat yang telah ditentukan.
12. Media pembelajaran lebih banyak berisikan materi pembelajaran yang mengandung pesan positif dibandingkan dengan yang negatif.
terima kasih atas tambahannya, untuk memberikan suatu pembelajaran yang kongkrit memang sangat sulit dilakukan tanpa adanya bantuan media.Seperti yang anda sebutkan banyak hal-hal yang perlu diperhatikan dalam membuat media tersebut, semakin banyak unsur-unsur yang terkandung didalam suatu media maka semakin mudah pula media itu untuk dipahami oleh siswa.
HapusYa benar sekali pada hakikatnya pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Untuk memberikan suatu pembelajaran yang konkrit terutama pada pelajaran matematika dibutuhkan usaha yang lebih. Pada pembelajaran matematika siswa seingkali siswa mengalami kebingungan dikarenakan objek matematika yang abstrak. R Soedjadi(2000:15)mengemukakan dalam matematika objek dasar yang dipelajari adalah abstrak,sehingga disebut objek mental,objek ini merupakan objek pikiran. Objek dasar itu meliputi :
BalasHapus- Konsep, merupakan suatu ide abstrak yang digunakan untuk menggolongkan sekumpulan objek. Misalnya,segitiga merupakan nama suatu konsep abstrak. Dalam matematika terdapat suatu konsep yang penting yaitu “fungsi”,”variable”,dan “konstanta”. Konsep berhubungan erat dengan definisi. Definisi adalah ungkapan suatu konsep,dengan adanya definisi, definisi adalah uangkapan suatu konsep,dengan adanya definisi orang dapat membuat ilustrasi atau gambar atau lambang dari konsep yang dimaksud.
- Prinsip,merupakan objek matematika yang kompleks. Prinsip dapat terdiri atas beberapa konsep yang dikaitkan dengan suatu relasi/operasi,dengan kata lain prinsip adalah hubungan antara berbagai objek dasar matematika.prinsip dapat berupa aksioma,teorema dan sifat.
- Operasi,merupakan pengerjaan hitung,pengerjaan aljabar,dan pengerjaan matematika lainya, seperti penjumlahan,perkalian,gabungan,irisan. Dalam matematika dikenal macam-macam operasi yaitu operasi unair,biner,dan terner tergantung dari banyaknya elemen yang dioperasikan. Penjumlahan adalah operasi biner karena elemen yang di operasikan. Ada dua,tetapi tambahan bilangan adalah merupakan operasi unair karena elemen yang dioperasikan hanya satu.
Obyek matematika yang bersifat abstrak inilah, maka belajar matematika memerlukan daya nalar yang tinggi. Sehingga guru dalam membuat media untuk pelajaran matematika tidak bisa sembarang buat saja dibutuhkan usaha yang ekstra agar dapat membuat konsep matematika yang abstrak tersebut menjadi konkret bagi siswa.