Jelaskan bagaimana teori dual coding dapat diadaptasikan dalam menyiapkan suatu multimedia pembelajaran matematika ! - MEDIA PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS ICT

Latest

MASUKKAN KATA KUNCI PENCARIAN

Minggu, 27 Agustus 2017

Jelaskan bagaimana teori dual coding dapat diadaptasikan dalam menyiapkan suatu multimedia pembelajaran matematika !

JAWAB:


Theory dual coding menyiratkan bahwa seseorang akan belajar lebih baik ketika media belajar yang digunakan merupakan perpaduan yang tepat dari chenel verbal dan non verbal (najar,1995). Sejalan dengan pernyataan tersebut, peneliti berpendapat bahwa ketika media belajar yang digunakan merupakan gabungan dari beberapa media maka kedua chenel pemprosesan informasi (verbal Dan non verbal ) dimungkinkan untuk bekerja secara paralel atau bersama-sama , yang berdampak pada kemudahan informasi yang disampaikan terserap oleh pembelajar.
Allan Paivio (Paivio, 1971, 2006) merupakan pencetus teori dual coding, yang menyatakan bahwa informasi yang diterima seseorang diproses melalui salah satu dari dua channel, yaitu channel verbal seperti teks dan suara, danchannel visual (nonverbal image) seperti diagram, gambar, dan animasi. Kedua channel ini dapat berfungsi baik secara independen, secara paralel, atau juga secara terpadu bersamaan (Sadoski, Paivio, Goetz, 1991). Kedua channel informasi tersebut memiliki karakteristik yang berbeda. Channel verbal memroses informasi secara berurutan sedangkan channel nonverbal memroses informasi secara bersamaan (sinkron) atau paralel.

Teori dual coding mengidentifikasi tiga cara pemrosesan informasi, yaitu:
1. pengaktifan langsung representasi verbal atau piktorial,
2. pengaktifan representasi verbal oleh piktorial atau sebaliknya
3. pengaktifan secara bersama-sama representasi verbal dan piktorial.

Teori dual coding ini jika dikaitkan dengan bagaimana seseorang memroses suatu informasi baru, dapat dinyatakan bahwa teori ini mendukung pendapat yang menyatakan seseorang belajar dengan cara menghubungkan pengetahuan yang baru dengan pengetahuan yang telah dimiliki sebelumnya (prior knowledge). Peneliti berpendapat bahwa seorang tenaga pemasaran yang memiliki masa kerja lebih lama juga memiliki prior knowledge yang lebih banyak dibandingkan dengan mereka yang memiliki masa kerja lebih pendek, sehingga dapat diharapkan bahwa para tenaga pemasaran yang memiliki masa kerja lebih lama akan lebih mudah memahami informasi baru yang disampaikan.




3 komentar:

  1. Tambahan informasi sedikit tentang teori dual coding. Teori dual coding menyatakan bahwa informasi bisa diberi kode, disimpan,dan diperoleh kembali dari suatu sistem yang berbeda secara fundamental,
    - menyesuaikan dengan informasi verbal
    - menyesuaikan dengan image atau informasi visual
    Presentasi-presentasi dual mode bisa memperluas kapasitas memori kerja jika satu bagian dari instruksinya (misalnya, penjelasan-penjelasan tekstual) dihadirkan dalam bentuk auditory dan yang lain (misalnya, diagram) dalam bentuk visual, desain pesan seperti ini dapat meningkatkan jumlah informasi yang bisa diproses tanpa muatan kognitif yang berlebih. Pembelajar sebagai penerima informasi mengintegrasikan kata-kata dan gambar secara lebih mudah saat kata-kata dihadirkan secara auditori daripada secara visual karena menggunakan prosesor-prosesor auditori dan visual dalam memori kerja secara efektif menghilangkan muatan kognitif yang berlebihan dari saluran visual.

    BalasHapus
  2. saya ingin menambahkan sedikit tentang langkah-langkah dalam proses penyampaian dan penerimaan informasi,
    Proses penyampaian dan penerimaan informasi tersebut terdiri dari lima langkah sebagai berikut (Mayer, 2009:80):
    1. Memilih kata-kata yang relevan untuk pemrosesan dalam memori kerja verbal.
    2. Memilih gambar-gambar yang relevan untuk pemrosesan dalam memori kerja visual.
    3. Menata kata-kata terpilih ke dalam model mental verbal
    4. Menata gambar-gambar terpilih ke dalam model mental visual
    5. Memadukan representasi berbasis-kata dan representasi berbasis gambar.

    BalasHapus
    Balasan
    1. terima kasih atas tambahannya. Dalam mengartikan penyampaian informasi dengan multimedia perlu dibedakan apa yang disebut dengan media pengantar, desain pesan, serta kemampuan sensorik. Media pengantar mengacu pada sistem yang dipakai untuk menyajikan informasi, misalnya media berbasiskan media cetakan atau media berbasiskan komputer. Desain pesan mengacu pada bentuk yang digunakan untuk menyajikan informasi, misalnya pemakaian animasi atau teks audio. Kemampuan sensorik mengacu pada jalur pemrosesan informasi yang dipakai untuk memproses informasi yang diperoleh, seperti proses penerimaan informasi visual atau auditorial. Sebagai contoh, suatu paparan tentang bagaimana sistem sesuatu alat bekerja dapat dipresentasikan melalui teks tertulis dalam buku atau melalui teks di layar komputer (dua media yang berbeda), dalam bentuk rangkaian kata-kata atau kombinasi kata-kata dan gambar (dua desain pesan yang berbeda), atau dalam bentuk kata-kata tertulis atau lisan (dua sensorik yang berbeda).

      Hapus