Informasi dapat diibaratkan sebagai darah yang mengalir di dalam tubuh manusia, sistem informasi yang dimiliki seringkali tidak dapat bekerja dengan baik. Masalah utamanya adalah bahwa sistem informasi tersebut terlalu banyak informasi yang tidak bermanfaat atau berarti.
Selain dampak positif dalam menggunakan multimedia, terdapat beberapa dampak negatatif seperti tantangan yang sangat berat dalam menghadapi era multimedia, dimana informasi cukup cepat, dan mudah diakses dan tidak terbatas, seperti televisi, telepon genggam, internet, dan lain-lain.
Banyak fitur yang tidak layak dinikmati oleh mereka yang masih berusia belia. Sedangkan dalam mengakses multimedia tersebut tidak dibatasi. Oleh karena itu diperlukan teknologi pengontrol agar multimedia dapat berguna bagi kita.
Selain melakukan pengawasan akses internet, juga diperlukan pembatasan akses internet terhadap situs-situs yang dapat merusak moral maupun yang berbahaya. Pembatasan akses internet ini bisa dilakukan dengan menginstal software yang dapat menyaring situs-situs yang berbahaya.
saya sependapat dengan pernyataaan yang anada tulis mengenai "diperlukan teknologi pengontrol agar multimedia dapat berguna bagi kita"
BalasHapussaya sedikit memberikan contoh alat pengontrol untuk manusia yang baru diciptakan Universitas Barkeley California, mereka menciptakan sebuah helm yang bisa bekerja layaknya otak manusia. Sistem yang bekerja di alat tersebut mendengarkan perkataan dan pemikiran di dalam diri seseorang melalui suara yang timbul ketika seorang manusia melakukan hal tersebut. Jadi alat ini mengikuti apa yang dikerjakan otak manusia. Para tim peneliti membuat algoritma untuk mengidentifikasi aktifitas otak seperti ketika seseorang mendengarkan orang lain berbicara. Lalu kemudian, alat itu mengkomparasikan dengan aktivitas otak dan di saat bersamaan sesorang mengeluarkan "inner voice".
Selain Helm pembaca pikiran Ilmumawan America juga mengembangkan suatu alat yang bernama Decorder untuk membaca pikiran. Gelombang suara yang diklaim dapat mengaktifkan neuron tertentu dan memungkinkan otak untuk menafsirkan suara sebagai kata-kata. Bahkan dengan sebuah algoritma yang diciptakan para ilmuwan, memungkinkan orang lain mendengar apa yang telah dipikirkan oleh orang lain dalam otaknya.
terimakasih atas tambahannya saudari neilul.Memang banyak sekali teknologi pengontrol yang dapat diciptakan oleh manusia untuk mengontrol multimedia. Contoh yang anda sebutkan tadi memang sangat bagus sekali diberikan kepada manusia. Akan tetapi, saya bingung bagaimana pengaplikasian helm ini kepada multimedianya bukan manusianya.
HapusAda baiknya disebutkan software pendukungnya, jadi yang membaca dapat langsung mencari dan menggunakan aplikasi tersebut
BalasHapusTerimakasih atas masukannya. Dizaman kaya akan teknologi ini banyak sekali contoh software yang dapat digunakan untuk melindungi multimedia kita agar tetap berjalan ke arah yang positif. Contoh softwarenya adalah:
Hapus1. Netdog dimana software ini berjalan cukup lancar di komputer. Kemampuan mennghadang konten negatif pun cukup bagus. Netdog akan bekerja dengan cara “menghentikan” kinerja browser yang sedang mengakses situs yang tidak baik untuk kalangan anak-anak dan remaja. Bisa dikatakan, browser tidak akan bisa melakukan loading. Sehingga siswa tetap aman dalam mengakses berbagai multimedia melalui internet.
2.SPAMfighters dimana software ini dapat menghindari adanya spaming dan hoax sehingga kita lebih nyaman dalam mengakses berbagai jenis multimedia
3. dan masih banyak lainnya.
Artikelnya cukup bagus, hanya saja kita perlu kesiapan guru sebagai pelaksana di lapangan, apakah mampu mengunakan teknologi dalam media pembelajaran? dan bagaimana kesiapan sekolah dalam menyediakan sarana dan prasarana pendukung.?
BalasHapusSebenarnya jika subjeknya mau terlibat langsung (guru, siswa, dan perangkat sekolah) teknologi seperti ini tentu dapat diaplikasikan. Untuk menciptakan multimedia yang baik digunakan oleh siswa perlu disediakan teknologi pengontrol agar aktivitas siswa dalam penggunaan multimedia dapat dimonitori oleh guru. Mungkin kebanyakan dari sekolah belum siap untuk mengaplikasikan teknologi ini karena kurangnya pengetahuan mereka akan pentingnya teknologi seperti ini.
Hapus